Politikus PKS yang pernah menjadi santri di Pesantren At Taqwa Bekasi ini menceritakan pengalamannya saat menjadi santri.

“Ada pengalaman yang tidak bisa dirasakan oleh siswa sekolah biasa. Santri dilatih kemandirian, untuk bisa menyelesaikan masalahnya sendiri,” lanjut Anggota Komisi I ini.
Dalam kondisi yang jauh dari orang tua, santri harus mengurusi dirinya sendiri, mulai dari mencuci pakaian, mengerjakan PR, maupun menghadapi permasalahan di kalangan santri sendiri.
“Ini pengalaman yang masih saya rasakan hingga saat ini,” tambahnya. Adakalanya, seorang santri yang melanggar peraturan pesantren, harus menghadapi sanksi yang diberikan oleh pengasuh.
“Kalau sekarang, mungkin akan terkesan keras, tapi saya yakin, yang dilakukan oleh pengasuh atas dasar cinta,” tambahnya lagi.
Hal itu menjadikan santri sosok yang tangguh, bertanggung jawab, dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi persoalan.
“Ini adalah amal jariyah bagi guru-guru kami, terutama kyai kami, KH. Noer Alie,” pungkasnya.













